Banyak wisatawan yang mendatangi kompleks makam para raja tersebut berasal dari Malaysia
MINAT wisatawan mengunjungi situs-situs sejarah di Aceh lumayan tinggi. Bahkan dalam waktu sepekan bisa mencapai ribuan.
"Banyak, bahkan 22 sampai 30 September itu mencapai 1.889 wisatawan," ujar Reno, penjaga makam Sultan Iskandar Muda di Kompleks Gedung Juang Banda Aceh, Jumat, 3 Oktober 2014.
Ia mengatakan wisatawan bahkan sempat memenuhi taman-taman yang ada di kompleks makam tersebut. "Travel yang paling banyak, hampir seribu lebih. Penuh itu (menunjuk taman kompleks). Supaya jangan ngarang, saya suruh nulis sendiri (buku tamu)," katanya.
Menurutnya banyak wisatawan yang mendatangi kompleks makam para raja tersebut berasal dari Malaysia dan warga Aceh. Di antara mereka, katanya, banyak yang sekedar membaca dan melihat kompleks makam tapi ada juga yang ikut berdoa.
Foto: Makam Sultan Iskandar Muda
Sebagai catatan, di kompleks ini disemayamkan keluarga Kerajaan Aceh Darussalam sejak abad 15. Satu di antaranya adalah Sultan Iskandar Muda yang sejarah kejayaannya masih terus dikenang hingga saat ini.
Selain itu, kompleks makam ini juga terdapat beberapa nisan lainnya yang di bawahnya terkubur tokoh-tokoh penting dalam sejarah Aceh. Seperti misalnya di kompleks Meuh I yang terdapat 10 nisan.
Berdasarkan keterangan yang tertera, di kompleks ini terbaring jasad Pocut Meurah Geudong/ Meurah Limpah/ Pocut Lam Seupeung atau istri Sultan Alauddin Ibrahim Mansyur Syah.
Di kompleks ini juga bersemayam jasad Pocut Sri Banun, Sultan Alauddin Ibrahim Mansyur Syah, Sultan Alauddin Muhammad Syah atau Meurhom Geudong, Sultan Husin Jauhar Al Alam Syah, Putroe Bineu, Tuanku Husin Pangeran, Tuanku Cut Zainal Abidin, Teungku Chik, dan Sultan Alauddin Muhammad Daud Syah. Kompleks ini bersisian dengan Museum Aceh.
Sementara di kompleks Makam Meuh II terdapat nisan Putri Raja Anak Raja Bangka Hulu, Sultan Alauddin Mahmudsyah (1760-1764), Raja Perempuan Darussalam, dan Tuanku Zainal Abidin