I. TINJAUAN PUSTAKA
Setiap sel yang hidup harus memasukkan materi yang di perlukan serta membuang sisa-sisa metabolismnya. Untuk mempertahankan ion-ion dalam sitoplasma, sel juga selalu memasukkan dan mengeluarkan ion-ion tertentu. Pengaturan keluar masuknya materi dari dan menuju ke dalam sel sangat dipengaruhi oleh permeabilitas membran (Crayonpedia, 2010).
Cara melewati membrane sel melalui beberapa mekanisme berikut, yaitu: 1) Tranport pasif, adalah perpindahan zat yang tidak memrlkan energi. Transpor pasif meliputi difusi dan osmosis. 2) Transpor aktif, merupakan transpor partikel-partikel yang bergerak melewati gradient konsentrasi yang memerlukan energi dalam bentuk ATP (Cecep, 2010).
Difusi merupakan proses perpindahan atau pergerakan molekul zat atau gas dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Difusi melalui membrane dapat berlangsung melalui tiga mekanisme, yaitu difusi sederhana, difusi melalui saluran yang terbentuk oleh protein transmembran, dan difusi difasilitasi (Soemarwoto, 1980).
Pada hakikatnya osmosis adalah difusi. Para ahli kimia menyatakan bahwa osmosis adalah difusi dari tiap-tiap pelarut melalui suatu selaput yang permeable secara diferensial. Membran sel yang meloloskan molekul tertentu tetapi menghalangi molekul yang lain dikatakan permeabel secara diferensial. Secara sederhana osmosis dapat dikatakan difusi air atau perpindahan suatu zat melalui selaput permeabel secara diferensial dari suatu tempat yang berkonsentrasi tinggi ke tempat yang berkonsentrasi rendah (Kimbal, 1987).
II. PEMBAHASAN
Difusi merupakan proses perpindahan atau pergerakan molekul zat atau gas dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Difusi melalui membrane dapat berlangsung melalui tiga mekanisme, yaitu difusi sederhana (simple difusion), difusi melalui saluran yang terbentuk oleh protein transmembran (simple diffusion by channel formed), dan difusi difasilitasi (fasiliated difusion).
Perhatikan gambar berikut:
Gambar: Peristiwa difusi
Keterangan:
- Kalium
permanganate (KMnO4)
- Kertas
saring
- Gelas
piala
- Air
- Warna
air berubah menjadi keunguan
- Warna
air menjadi ungu
Pada gambar A, terlihat kalium permanganate masih diatas kertas saring, dan air masih bewarna putih bening. Kalium permanganate masuk ke dalam air (gambar B), tetapi belum bercampur total, sehingga air terlihat bening keunguan. Pada (gambar C), kalium permanganate telah bercampur seluruhnya dengan air sehinnga warnanya berubah menjadi ungu total.
Dari percobaan diatas membuktikan bahwa proses yang terjadi adalah difusi, karena zat yang berkonsentrasi tinggi (KMnO4) masuk ke dalam zat yang berkonsentrasi rendah (air).
Osmosis merupakan proses masuknya pelarut atau zat melalui membrane permeabel dari yang berkonsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.
Perhatikan percobaan berikut:
Gambar: Peristiwa Osmosis
Pada penelitian diatas, kentang yang sudah dibuat mangkuk masing-masing diisi dengan garam dan direndamkan dalam air dan larutan garam dalam waktu 15 menit.Tternyata kentang yang direndamkan ke dalam air lebih cepat penyerapan airnya dibandingkan kentang yang direndang dalam larutan garam. Proses penyerapan air yang sangat lambat pada kentang yang direndam di laritan garam karena konsentrasinya sama.
Turgor adalah tekanan yang mendorong membrane sel terhadapdinding sel pada tumbuhan, bakteri dan fungi. Peristiwa turgor disebab kan oleh tekanan turgor. Tekanan turgor yaitu tekanan dinding sel oleh isi sel, banyak sedikitnya isi sel berhubungan dengan besar kecilnya tekanan pada dinding sel.
Perhatikan percoaan berikut:
Gambar: Peristiwa Turgor
Keterangan:
- Potonagan kentang
- Aquades (air)
- Cawan petri
- Larutan garam
Pada percobaan diatas, ada masing-masing dua potongan kentang yang di masukkan ke dalam air dan larutan garam. Potongan kentang yang dimasukkan ke dalam air (gambar B), langsung tenggelam dan potongan kentang yang dimasukkan ke dalam larutan garam, pertama hanya mengapung, tetapi dalam waktu yang lama akhirnya tenggelam juga. Hal ini terjadi karena adanya proses turgor.
Plasmalisis adalah proses merekrutnya sitoplasma dan lepasnya membrane plasma dari dinding sel tumbuhan jika sel dimasukan ke dalam larutan hipertonik (larutan garam lebih dari 1%). Adanya sirkulasi ini menjelaskan bahwa sel dinamis terhaadap lingkungannya. Plasmolisi merupakan dampak dari peristiwa osmosi.
Contoh Percobaan:
Gambar: Peristiwa Plasmolisis
Dari gambar diatas terlihat bahwa sel Rheo discolor terjadi peruabahn warna dan pengerutan pada vakuola jika diberikan larutan hipertonik, seperti terlihat pada gambar di atas, sel Rheo discolor yang telah diberikan larutan hipertonik (gambar B).
III. PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari percobaan yang dilakukan dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu sebagai berikut:
- Tranportasi membrane sel dibedakan menjadi empat proses yaitu difusi, osmosis, turgor dan plasmalisis.
- Difusi merupakan proses perpindahan atau pergerakan molekul zat atau gas dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.
- Osmosis merupakan proses masuknya pelarut atau zat melalui membrane permeabel dari yang berkonsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.
- Tekanan turgor yaitu tekanan dinding sel oleh isi sel, banyak sedikitnya isi sel berhubungan dengan besar kecilnya tekanan pada dinding sel.
- Cara melewati membrane sel melalui beberapa mekanisme berikut, yaitu:
- Tranport pasif, adalah perpindahan zat yang tidak memrlkan energi.
- Transpor aktif, merupakan transpor partikel-partikel yang bergerak melewati gradient konsentrasi yang memerlukan energi dalam bentuk ATP.
B. Saran
Diperlukan penelitian lebih lanjut tentang transportasi membran sel, agar mendapatkan hasil yang lebih baik, serta mahasiswa mampu menguasasi tentang transportasi membran sel.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Cecep. 2008. Struktur Sel Tumbuhan dan Sel Hewan. Solo: Platimum.
Crayonpedia. 2010. Mekanisme Transpor Melalui Membran. http://crayonpedia.org.
Diakses pada 16 Oktober 2012 pukul 21.00
Kimbal, John W. 1987. Biologi edisi kelima jilid 1. Jakarta:
Erlangga.
Soemarwoto, ijdah, dkk. 1981. Biologi Umum II. Jakarta: Gramedia.