Proses penguraian secara anaerobik adalah suatu proses dimana mikroorganisme dapat
hidup, tumbuh, berkembang dan memperoleh energi dengan melakukan metabolisme bahanbahan
organik pada lingkungan tanpa oksigen dan menghasilkan biogas. Biogas merupakan
suatu produk yang diperoleh dari hasil proses penguraian bahan-bahan organik yang dilakukan
oleh mikroorganisme (Waish dkk., 1988). Osho (2010) menyebutkan bahwa fermentasi dari
limbah biologi serta limbah atau manure dari proses peternakan pada tempat tertutup tanpa
adanya udara yang menghasilkan gas sebagai hasil dari aktivitas mikroorganisme disebut dengan
biogas. Hal ini berarti bahwa biogas merupakan produk akhir dari fermentasi mikrobiologi atau
produk dari proses metabolisme yang dilakukan oleh bakteri methanogenic (Nagy and Szabó,
2011: 887).
Biogas merupakan bahan bakar yang sangat mudah terbakar. Hal ini karena biogas terdiri
dari beberapa senyawa yang berbeda. Tipe atau jenis dari substrat (feedstock) yang digunakan
akan sangat menentukan persentase dari senyawa-senyawa yang terkandung di dalam biogas.
Waish dkk (1988) menyatakan bahwa biogas yang diproduksi dari anaerobic digester
menghasilkan kandungan methane yang tinggi dibandingkan dengan biogas yang dihasilkan dari
tumpukan sampah dan limbah yang ada di lapangan. Selama proses anaerobic digesi, ada
beberapa jenis gas yang dihasilkan. Komposisi biogas yang dihasilkan dari proses anaerobic
digesi terdiri dari 60% sampai 70% methane, 30% sampai dengan 40% karbon dioksida, serta
gas-gas lainnya seperti hydrogen sulfide dan ammonia (Hansen, 2003).
Selama proses anaerobic digesi, hal yang sangat penting untuk diperhatikan bagi operator
proses adalah keamanannya, karena methane diklasifikasikan sebagai gas yang mudah terbakar.
Nagy and Szabó (2011:888) menyebutkan bahwa biogas adalah suatu materi gas yang
mempunyai komposisi yang hampir sama dengan gas alam yang dapat digunakan pada berbagai
macam aplikasi. Pada tempertur normal, biogas atau methane tidak dapat dikonversikan menjadi
bentuk cair. Proses pencairan methane tidak mudah, hal ini karena membutuhkan tekanan yang
cukup besar sekitar 34.47 x106 Pascal. Oleh karena gas methane tidak mudah dikonversikan
menjadi bentuk cair, maka gas methane biasanya bermanfaat untuk penggunaan proses stasioner
(stationary process) seperti pemanasan air, penghangat ruangan, pengering hasil-hasil pertanian,
air conditioner (AC), dan untuk memasak (Hansen, 2003).
Foto: Diagram skematik dari beberapa tahapan proses anaerobic digesi