Topik hantu selalu menarik, menjadi topik populer selama ribuan tahun. Ribuan orang mengaku menjadi saksi penampakan makhluk halus. Masalahnya, pengalaman pribadi hanya satu sisi, tapi bukti ilmiah adalah persoalan lain.
Situs sains LiveScience mengungkap, sejauh ini, belum ada bukti ilmiah terkait eksistensi hantu. Salah satu kesulitan untuk menyelidikinya adalah, tidak ada satu definisi universal soal itu.
Juga ada banyak kontradiksi soal gagasan makhluk halus. Misalnya, apakah hantu bersifat material atau bukan? Ide bahwa mereka bisa menembus benda padat tanpa merusaknya atau punya kemampuan membanting pintu dan melemparkan benda ke seberang ruangan, secara logis dan fisik, saling bertentangan.
Jika hantu adalah jiwa manusia yang sudah meninggal, mengapa mereka tampil mengenakan pakaian dan mengenakan benda mati lainnya seperti topi, tongkat, atau kenapa ada laporan soal kereta atau mobil hantu. Dan mengapa masih banyak kasus pembunuhan yang tak terungkap?
Namun, peneliti hantu John Kachuba punya pendapat beda. Penulis 'Ghosthunters' itu menggunakan apa yang diungkap ilmuwan besar Albert Einstein, sebagai dasar ilmiah keberadaan hantu.
"Einstein membuktikan bahwa seluruh energi di alam semesta tetap dan tidak dapat diciptakan maupun dimusnahkan. Jadi apa yang terjadi dengan energi itu ketika kita mati?," tulis dia. "Apakah kita bisa menyebutnya hantu?."